Komunikasi merupakan proses yang kompleks dan dinamis, melibatkan interaksi antara dua pihak atau lebih. Dalam setiap interaksi, terdapat peran penting yang dimainkan oleh penerima pesan, yang lebih dikenal sebagai “receiver”. Receiver merupakan ujung tombak dalam proses komunikasi, karena keberhasilan penyampaian pesan sangat bergantung pada bagaimana receiver menafsirkan dan merespon pesan yang diterima.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang receiver, mulai dari definisi, fungsi, jenis, hingga faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pesan. Selain itu, akan dijelaskan bagaimana peran receiver dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi secara keseluruhan.
Pengertian Receiver
Dalam dunia komunikasi, receiver memegang peran penting dalam proses penyampaian pesan. Receiver adalah individu atau kelompok yang menerima pesan dari komunikator. Receiver bertanggung jawab untuk memahami, menafsirkan, dan merespon pesan yang diterima. Tanpa receiver, komunikasi tidak akan terjadi.
Receiver dalam Berbagai Situasi Komunikasi
Peran receiver sangat beragam dan bergantung pada konteks komunikasi. Berikut adalah beberapa contoh receiver dalam berbagai situasi komunikasi:
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal melibatkan interaksi langsung antara dua orang atau lebih. Dalam konteks ini, receiver dapat berupa teman, keluarga, pasangan, atau siapa pun yang terlibat dalam percakapan. Sebagai contoh, ketika Anda bercerita kepada teman tentang pengalaman liburan, teman Anda menjadi receiver pesan Anda.
Mereka mendengarkan, memahami, dan merespon cerita Anda dengan pertanyaan, komentar, atau tanggapan lainnya.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa melibatkan penyampaian pesan kepada khalayak yang luas melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet. Dalam komunikasi massa, receiver adalah audiens yang menerima pesan. Misalnya, ketika Anda menonton berita di televisi, Anda menjadi receiver pesan yang disampaikan oleh reporter dan presenter.
Anda menerima informasi, opini, dan perspektif yang disajikan dalam berita tersebut.
Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi melalui penyampaian pesan kepada pihak internal dan eksternal. Dalam konteks ini, receiver dapat berupa karyawan, klien, mitra bisnis, atau investor. Misalnya, ketika seorang manajer menyampaikan presentasi kepada karyawan tentang strategi baru perusahaan, karyawan menjadi receiver pesan tersebut.
Mereka mendengarkan, memahami, dan merespon strategi baru dengan pertanyaan, masukan, atau dukungan.
Peran Receiver dalam Komunikasi
Receiver berperan penting dalam keberhasilan proses komunikasi. Mereka berperan sebagai:
Jenis Komunikasi |
Contoh Receiver |
Peran Receiver |
---|---|---|
Komunikasi Interpersonal |
Teman, keluarga, pasangan |
Mendengarkan, memahami, merespon pesan, memberikan umpan balik |
Komunikasi Massa |
Audiens, penonton, pembaca |
Menerima pesan, menafsirkan pesan, membentuk opini, bertindak berdasarkan pesan |
Komunikasi Bisnis |
Karyawan, klien, mitra bisnis, investor |
Menerima informasi, memahami strategi, memberikan masukan, mengambil keputusan |
Komunikasi Pendidikan |
Siswa, mahasiswa |
Menerima pengetahuan, memahami konsep, mengembangkan keterampilan, menerapkan pengetahuan |
Fungsi Receiver
Receiver dalam komunikasi memegang peran penting dalam menjembatani pesan dari pengirim ke penerima. Ia bertanggung jawab untuk menafsirkan pesan, memberikan respon, dan memberikan umpan balik yang efektif. Tanpa receiver, pesan tidak akan sampai dan proses komunikasi akan terhenti.
Fungsi Utama Receiver
Receiver memiliki beberapa fungsi utama dalam proses komunikasi, yaitu:
- Menerima Pesan:Receiver berperan sebagai penerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim. Pesan ini bisa berupa verbal, nonverbal, atau kombinasi keduanya. Receiver bertanggung jawab untuk menangkap pesan tersebut dengan baik, baik melalui indera pendengaran, penglihatan, atau indera lainnya.
- Menafsirkan Pesan:Setelah menerima pesan, receiver kemudian menafsirkan pesan tersebut berdasarkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalamannya. Proses interpretasi ini melibatkan decoding pesan dan menghubungkannya dengan konteks pesan tersebut.
- Memberikan Respon:Setelah memahami pesan, receiver kemudian memberikan respon atau tanggapan terhadap pesan tersebut. Respon bisa berupa verbal, nonverbal, atau tindakan yang menunjukkan bahwa receiver telah memahami pesan tersebut. Respon ini bisa berupa pertanyaan, pernyataan, ekspresi wajah, atau gerakan tubuh.
- Memberikan Umpan Balik:Umpan balik adalah respon yang diberikan receiver kepada pengirim untuk menunjukkan pemahamannya terhadap pesan dan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dengan benar. Umpan balik bisa berupa pernyataan verbal, nonverbal, atau tindakan yang menunjukkan bahwa receiver telah memahami pesan tersebut.Umpan balik penting untuk memastikan bahwa proses komunikasi berjalan dengan lancar dan efektif.
Contoh Peran Receiver
Berikut beberapa contoh bagaimana receiver berperan dalam proses komunikasi:
- Menafsirkan Pesan:Misalnya, ketika seorang guru memberikan penjelasan tentang konsep matematika, receiver (siswa) harus menafsirkan pesan tersebut dengan baik. Siswa yang memiliki dasar matematika yang kuat akan lebih mudah memahami penjelasan tersebut, sedangkan siswa yang kurang memahami konsep matematika mungkin akan mengalami kesulitan dalam menafsirkan pesan tersebut.
- Memberikan Respon:Ketika seorang teman menanyakan tentang rencana liburan, receiver (teman yang ditanya) dapat memberikan respon dengan menceritakan rencana liburan mereka. Respon ini bisa berupa pernyataan verbal atau nonverbal, seperti ekspresi wajah atau gerakan tubuh.
- Memberikan Umpan Balik:Ketika seorang dosen memberikan presentasi, receiver (mahasiswa) dapat memberikan umpan balik berupa pertanyaan atau pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka telah memahami materi presentasi. Umpan balik ini membantu dosen untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.
Ilustrasi Peran Receiver
Ilustrasi berikut menunjukkan bagaimana receiver berperan dalam menerima dan memproses pesan:
Bayangkan seorang pengirim yang ingin menyampaikan pesan kepada receiver. Pengirim mengirimkan pesan melalui media tertentu, seperti surat, telepon, atau email. Receiver menerima pesan tersebut dan kemudian menafsirkan pesan tersebut berdasarkan pemahaman, pengetahuan, dan pengalamannya. Setelah memahami pesan tersebut, receiver memberikan respon kepada pengirim.
Respon ini bisa berupa pernyataan verbal, nonverbal, atau tindakan yang menunjukkan bahwa receiver telah memahami pesan tersebut.
Dalam proses ini, receiver berperan penting dalam menjembatani pesan dari pengirim ke penerima. Ia bertanggung jawab untuk menafsirkan pesan, memberikan respon, dan memberikan umpan balik yang efektif. Tanpa receiver, pesan tidak akan sampai dan proses komunikasi akan terhenti.
Jenis-Jenis Receiver
Receiver dalam komunikasi adalah individu atau entitas yang menerima pesan dari pengirim. Perannya sangat penting dalam proses komunikasi karena receiver bertanggung jawab untuk menafsirkan pesan dan memberikan respons. Receiver dapat berupa manusia, hewan, atau bahkan mesin.
Receiver memiliki karakteristik dan peran yang berbeda-beda, tergantung pada konteks komunikasi. Berdasarkan karakteristik dan perannya, receiver dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Berikut adalah beberapa jenis receiver yang umum ditemukan dalam komunikasi:
Receiver Pasif
Receiver pasif adalah receiver yang tidak aktif dalam proses komunikasi. Mereka hanya menerima pesan tanpa memberikan respons atau umpan balik. Receiver pasif umumnya tidak terlibat dalam percakapan dan tidak berusaha untuk memahami pesan yang diterima.
- Contoh: Penonton yang menonton film di bioskop, pendengar radio yang mendengarkan siaran berita, atau orang yang membaca buku tanpa memberikan komentar.
Receiver Aktif
Receiver aktif adalah receiver yang terlibat aktif dalam proses komunikasi. Mereka berusaha untuk memahami pesan yang diterima, memberikan respons, dan mengajukan pertanyaan. Receiver aktif menunjukkan minat dan partisipasi dalam percakapan.
- Contoh: Peserta diskusi yang aktif memberikan pendapat, siswa yang bertanya kepada guru, atau teman yang mendengarkan dengan saksama dan memberikan tanggapan.
Receiver Selektif
Receiver selektif adalah receiver yang hanya memperhatikan pesan tertentu dan mengabaikan pesan lainnya. Mereka memilih pesan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Receiver selektif umumnya memiliki filter internal yang membantu mereka dalam memilih informasi yang relevan.
- Contoh: Orang yang hanya membaca berita yang sesuai dengan pandangan politik mereka, atau pembeli yang hanya memperhatikan iklan produk yang menarik bagi mereka.
Receiver Internal
Receiver internal adalah receiver yang berada di dalam organisasi atau kelompok. Mereka adalah anggota organisasi yang menerima pesan dari pimpinan atau anggota lain. Receiver internal umumnya memiliki akses yang lebih mudah terhadap informasi dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
- Contoh: Karyawan yang menerima email dari atasan, anggota tim yang menerima arahan dari ketua tim, atau anggota organisasi yang menerima informasi dari sekretaris.
Receiver Eksternal
Receiver eksternal adalah receiver yang berada di luar organisasi atau kelompok. Mereka adalah pihak luar yang menerima pesan dari organisasi atau kelompok tersebut. Receiver eksternal dapat berupa pelanggan, mitra bisnis, atau masyarakat umum.
- Contoh: Pelanggan yang menerima email promosi dari perusahaan, mitra bisnis yang menerima proposal kerjasama, atau masyarakat umum yang menerima informasi dari organisasi non-profit.
Tabel Jenis-Jenis Receiver dan Contohnya
Jenis Receiver |
Contoh |
---|---|
Receiver Pasif |
Penonton film di bioskop |
Receiver Aktif |
Peserta diskusi |
Receiver Selektif |
Orang yang hanya membaca berita sesuai pandangan politiknya |
Receiver Internal |
Karyawan yang menerima email dari atasan |
Receiver Eksternal |
Pelanggan yang menerima email promosi |
Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pesan
Penerimaan pesan merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai faktor, baik dari sisi pengirim maupun penerima. Bagaimana pesan diterima dan diinterpretasikan oleh receiver sangat memengaruhi efektivitas komunikasi. Faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pesan dapat dikategorikan ke dalam beberapa kelompok, antara lain:
Faktor Internal Receiver
Faktor internal receiver merupakan faktor yang berasal dari dalam diri penerima pesan. Faktor ini meliputi:
- Persepsi:Cara receiver melihat dan menginterpretasikan pesan sangat dipengaruhi oleh persepsinya. Pengalaman, nilai, keyakinan, dan latar belakang budaya receiver akan membentuk persepsinya. Misalnya, seseorang yang memiliki persepsi negatif terhadap suatu produk akan cenderung menolak pesan iklan produk tersebut, meskipun pesan tersebut disampaikan dengan baik.
- Motivasi:Motivasi receiver untuk menerima pesan juga memengaruhi efektivitas komunikasi. Jika receiver tidak memiliki motivasi untuk menerima pesan, maka pesan tersebut akan sulit diterima dan dipahami. Contohnya, seorang mahasiswa yang tidak tertarik dengan materi kuliah akan cenderung tidak memperhatikan dan memahami pesan yang disampaikan oleh dosen.
- Keadaan Emosional:Emosi receiver juga dapat memengaruhi penerimaan pesan. Ketika receiver sedang mengalami emosi negatif seperti marah, sedih, atau cemas, mereka cenderung sulit menerima dan memahami pesan secara objektif.
- Pengetahuan dan Pengalaman:Pengetahuan dan pengalaman receiver juga memengaruhi bagaimana mereka memahami pesan. Jika receiver memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup mengenai topik yang dibahas, maka mereka akan lebih mudah memahami pesan. Sebaliknya, jika receiver tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup, maka mereka akan kesulitan memahami pesan.
Faktor Eksternal Receiver
Faktor eksternal receiver merupakan faktor yang berasal dari luar diri penerima pesan. Faktor ini meliputi:
- Lingkungan:Lingkungan di sekitar receiver dapat memengaruhi konsentrasi dan kemampuan mereka untuk menerima pesan. Misalnya, jika receiver berada di lingkungan yang bising, maka mereka akan kesulitan untuk fokus pada pesan yang disampaikan.
- Waktu:Waktu juga memengaruhi penerimaan pesan. Jika receiver tidak memiliki cukup waktu untuk menerima dan memahami pesan, maka pesan tersebut akan sulit dipahami.
- Saluran Komunikasi:Saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan juga dapat memengaruhi efektivitas komunikasi. Misalnya, pesan yang disampaikan melalui media sosial mungkin tidak seefektif pesan yang disampaikan secara langsung.
Faktor Terkait Pesan
Pesan itu sendiri juga memiliki peran penting dalam menentukan efektivitas komunikasi. Faktor yang terkait dengan pesan meliputi:
- Klaritas Pesan:Pesan yang disampaikan harus jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Jika pesan disampaikan dengan bahasa yang rumit atau tidak jelas, maka receiver akan kesulitan untuk memahami pesan tersebut.
- Relevansi Pesan:Pesan yang disampaikan harus relevan dengan kebutuhan dan minat receiver. Jika pesan tidak relevan, maka receiver akan cenderung mengabaikan pesan tersebut.
- Kredibilitas Sumber:Kredibilitas sumber pesan juga memengaruhi efektivitas komunikasi. Jika sumber pesan dianggap kredibel, maka receiver akan cenderung mempercayai pesan tersebut.
Contoh Dampak Faktor Penerimaan Pesan
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana faktor-faktor yang telah disebutkan dapat memengaruhi efektivitas komunikasi:
- Persepsi:Seorang pengusaha yang memiliki persepsi negatif terhadap suatu produk akan cenderung mengabaikan iklan produk tersebut, meskipun iklan tersebut dirancang dengan baik dan menarik.
- Motivasi:Seorang mahasiswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar akan cenderung mengabaikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosen, meskipun materi tersebut penting dan bermanfaat.
- Keadaan Emosional:Seorang pasien yang sedang mengalami kecemasan akan cenderung tidak memahami penjelasan dokter tentang penyakitnya, meskipun penjelasan tersebut disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Lingkungan:Seorang pekerja yang bekerja di lingkungan yang bising akan kesulitan untuk fokus pada instruksi kerja yang disampaikan oleh atasannya.
- Waktu:Seorang ibu rumah tangga yang sedang sibuk memasak akan cenderung tidak memperhatikan iklan televisi yang sedang ditayangkan.
- Klaritas Pesan:Pesan yang disampaikan dengan bahasa yang rumit atau tidak jelas akan sulit dipahami oleh receiver, sehingga tujuan komunikasi tidak tercapai.
- Relevansi Pesan:Pesan yang disampaikan harus relevan dengan kebutuhan dan minat receiver, jika tidak, receiver akan cenderung mengabaikan pesan tersebut.
- Kredibilitas Sumber:Jika sumber pesan dianggap tidak kredibel, maka receiver akan cenderung tidak mempercayai pesan tersebut.
Peran Receiver dalam Efektivitas Komunikasi
Komunikasi merupakan proses interaksi yang melibatkan dua pihak, yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver). Penerima memegang peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan komunikasi. Bagaimana receiver menanggapi pesan yang diterima akan menentukan apakah pesan tersebut dipahami, diinterpretasikan dengan benar, dan menghasilkan efek yang diinginkan.
Dalam hal ini, receiver yang aktif dan responsif dapat meningkatkan efektivitas komunikasi secara signifikan.
Efektivitas Komunikasi Dipengaruhi Peran Receiver
Peran receiver dalam efektivitas komunikasi dapat dijelaskan melalui beberapa aspek:
- Pemahaman Pesan:Receiver yang aktif berusaha untuk memahami pesan dengan baik, dengan memperhatikan bahasa, nada, dan konteks pesan. Mereka juga mengajukan pertanyaan jika ada bagian yang tidak dipahami.
- Interpretasi Pesan:Penerima yang efektif mampu menginterpretasikan pesan dengan benar, dengan mempertimbangkan perspektif dan latar belakang pengirim. Mereka menghindari bias dan asumsi yang dapat menyebabkan misinterpretasi.
- Respon dan Umpan Balik:Receiver yang responsif memberikan umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada pengirim. Umpan balik ini dapat berupa tanggapan verbal, nonverbal, atau tindakan yang menunjukkan bahwa pesan telah diterima dan dipahami.
- Pengaruh Emosi:Emosi receiver juga dapat mempengaruhi efektivitas komunikasi. Jika receiver merasa marah, takut, atau cemas, mereka mungkin tidak dapat menerima dan memproses pesan dengan baik.
Contoh Penerima Aktif dan Responsif
Contoh sederhana, dalam sebuah rapat, seorang receiver yang aktif akan memperhatikan pembicara dengan saksama, mencatat poin-poin penting, dan mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum jelas. Mereka juga akan memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif, seperti “Saya setuju dengan pendapat Anda” atau “Ide Anda sangat menarik.” Sikap responsif ini menunjukkan bahwa receiver terlibat dalam komunikasi dan membantu memastikan bahwa pesan disampaikan dengan efektif.
Dialog yang Menunjukkan Umpan Balik Efektif
Pengirim: “Saya ingin menyampaikan ide baru untuk meningkatkan efisiensi produksi.” Penerima: “Ide yang menarik! Bisakah Anda menjelaskan lebih detail tentang bagaimana ide ini akan diimplementasikan?” Pengirim: “Tentu, saya akan menjelaskan langkah-langkahnya…” Penerima: “Saya mengerti. Ide ini memiliki potensi, tetapi saya punya beberapa pertanyaan tentang…” Pengirim: “Baik, saya akan menjawab pertanyaan Anda.”
Dialog di atas menunjukkan bagaimana receiver yang efektif memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu pengirim untuk memperbaiki komunikasi. Umpan balik yang diberikan tidak hanya menunjukkan bahwa receiver memahami pesan, tetapi juga membantu pengirim untuk mengklarifikasi dan memperjelas ide-ide mereka.
Terakhir
Pemahaman yang mendalam tentang receiver menjadi kunci dalam membangun komunikasi yang efektif. Receiver yang aktif, responsif, dan memiliki kemampuan menafsirkan pesan dengan baik akan membantu dalam mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Dengan demikian, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan pesan dan mengoptimalkan peran receiver dalam setiap proses komunikasi.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apakah receiver selalu harus menanggapi pesan?
Tidak selalu. Terkadang, receiver hanya perlu memahami pesan tanpa memberikan respon verbal atau nonverbal. Namun, dalam komunikasi yang efektif, respon dari receiver sangat penting untuk memastikan pesan telah diterima dan dipahami dengan baik.
Apa saja contoh receiver dalam kehidupan sehari-hari?
Contoh receiver dalam kehidupan sehari-hari meliputi: seorang murid yang mendengarkan penjelasan guru, seorang pembaca yang membaca sebuah buku, seorang pembeli yang mendengarkan penjelasan penjual, dan seorang pendengar yang mendengarkan siaran radio.
Tinggalkan komentar